Sabtu, 22 Oktober 2011

Canopus Telah Pergi

Disudut kisah kehidupan aku mengenalnya. Sosok yang tak bisa ku tafsirkan jelas. Aku menafikan keberadaannya, tapi dunia menuntut bahwa ia ada. Kenangannya membawaku jauh ke symfoni memori indah yang terus mengalun tanpa makna. Berkisah mengurai hidup dalam cerita. Bukan cinta atau apapun yang mengatas namakan itu. Ketidakjelasan memang menyakitkan dan kebingungan tentu saja ada didalamnya. Memori itu kini mengalun menyanyikan nyanyian waktu. Terus bergulir. Berdetak.

Ada jiwa menyimpan segores luka. Tak mampu mengungkap namun perih. Aku mencari puzzle kenanganku yang tertinggal. berharap semua masih utuh. Tapi semua kelabu tak berwarna. Warna hati yang terperangkap dalam kesendirian. Kejenuhan batin telah menyergap. Lelah menangis. Meratap dan berharap. Sosok itu tak akan kembali. Biarkan jejaknya mengukir luka, jangan mengais butiran-butiran waktu yang berlalu. Bukan saatnya berharap. kata yang terucap biarkan jadi mimpi. lupakan... 

Ada hari-hari penuh senyum dan canda. Hanya ada kepastian disana menghibur kesendirian dengan kisah sendiri. Menyenangkan!!! Tak ada beban bebas seperti merpati. Saat sadar sorot mata itu ku tangkap nyata. Dia hadir dengan sosok yang berbeda. Hanya sesekali menatap, mengulum senyum lalu menunduk mengurai semua maksud dalam batin. Ku tampakkan wajah ceria berbalut senyum. Inikan istananya? hati berbisik. Gerikku terbaca. Menyembunyikan semua dalam hati ternyata sia-sia. Aku memilih bungkam. Berbicara dalam diam.

Sudahlah...cerita itu sudah lama berakhir. Mengulangnya sama saja, luka akan berdarah lagi! Dia sudah lama pergi. Menjauh. Menghilang. Sosok yang dihadapanku bukan dirinya tapi manusia yang berbeda. Jalani itu pilihan. Tak ada perkenalan tak ada luka. Embun telah menjemput canopus yang terpenggal separuh cerita.

Esok masih ada hal baru! menata setiap ruang yang pernah terobrak-abrik. Tak hancur juga tak utuh. anggap ia tak pernah ada. Tak wajar jika membenci tak wajar pula jika masih menyimpan rasa. Canopus telah pergi. Jika esok mendung jangan pernah berharap ia kembali lagi...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar